Tak berhenti sampai itu, tiba-tiba saja usaha ciloknya dilaporkan polisi karena disebut berbau.
"Kita didatangi polisi karena ada yang mengadu karena ciloknya bau. Kita sih ngikutin tetangga kita, kalau tetangga bilang kita harus pindah ya kita pindah," ujarnya.
Baca Juga:
Lima Menteri Layak Bertanggung Jawab atas Banjir dan Longsor di Sumatra
Usai kejadian itu, Abdullah memutuskan untuk memindahan usaha rumahannya ke Sukabumi. Di tahun 2020 usahanya kembali mengalami keterpurukan karena adanya aturan lockdown dan PPKM.
Beruntungnya, semakin landainya kurva kasus Covid-19 semakin kembali normalnya usaha cilok milik Abdullah.
Hingga kini dalam sehari ia bisa mendapatkan omzet 15 juta.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya: Tegaskan Industri Rokok Gak Akan Kita Buat Mati
Bagi Abdullah, kunci sukses dalam usahanya tersebut adalah ulet, tekun dan berani. "Kalau kita takut, gak akan jalan-jalan kita, yang penting berani dan ulet," tutupnya. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.