Penerapan Ground Cover Management juga efektif dalam menghadapi dampak
negatif terjadinya El Nino, sehingga walaupun musim kering menerjang, produktivitas
kebun tetap terjaga.
Sebetulnya, penerapan Ground Cover Management ialah salah
satunya untuk mencapai terwujudnya gawangan yang ditumbuhi dengan gulma yang
berguna (beneficial plant) dan lunak
serta menghindari gulma beracun.
Baca Juga:
Wilmar Kembalikan Rp11,8 Triliun, Inilah Korupsi Minyak Sawit Terbesar Sepanjang Sejarah
Gulma lunak yang dimaksud semisal Ageratum conyzoides, Axonopus compressus, dan Nephrolepis bisserata.
Sebab itu, mesti
dipastikan yang berkembang adalah gulma lunak yang juga memiliki fungsi sebagai
pelindung tanah sehingga kelembaban terjaga.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Inovasi Kerjasama PLN dan Perusahaan Sawit Ubah Limbah Cair Kelapa Sawit Jadi Sumber EBT
Proses Ground Cover Management
Untuk masa Tanaman Belum Menghasilkan
(TBM), penanaman dan perawatan LCC perlu dilakukan.
Pemilihan bahan tanam Legume Cover Crop (LCC) atau kerap
disebut tanaman kacangan dapat berupa biji (seed)
atau dari stek.