Kacangan yang sering dijumpai di
pasaran seperti Mucuna bracteata, Pureria javanica, Calopogonium mucunoides, Centrosema
pubescens terbukti berguna sebagai ground
cover untuk masa TBM.
Jika masih berupa biji, maka bisa ditanam kapan pun juga, namun bila sudah berupa stek
tanaman, maka dianjurkan penanaman LCC pada musim hujan, cara ini dilakukan
supaya LCC yang baru ditanam bisa memperoleh cukup air dan sinar matahari untuk
tumbuh.
Baca Juga:
Harga CPO Naik Signifikan, Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia
Penanaman LCC juga dianjurkan
dilakukan segera setelah proses land
clearing, alasannya setelah dilakukan land
clearing kelembaban tanah masih tinggi, kondisi demikian membantu untuk
mempercepat pertumbuhan LCC.
Setelah melakukan penanaman maka
perawatan kacangan dilakukan dengan membersihkan dan melakukan pemupukan sesuai
dengan jenis, dosis dan waktunya.
Bersamaan dengan LCC yang telah tumbuh
subur biasanya diikuti dengan munculkan gulma yang lain, maka untuk itu perlu
dilakukan tindakan danger kacangan, selective wedding atau mengendalikan
gulma secara selektif, jika gulma tersebut termasuk dalam golongan gulma yang
diharapkan maka tetap dijaga, kecuali di areal-areal tertentu yang mesti dijaga
kebersihannya dari gulma, seperti pada pasar pikul, piringan dan Tempat
Pengumpulan Hasil (TPH) namun jika gulma berbahaya harus dikendalikan.
Baca Juga:
Kejagung Geledah Kantor KLHK Terkait Dugaan Korupsi Kelapa Sawit Senilai Ratusan Miliar
Perawatan kacangan itu bisa dilakukan
sesuai dengan rotasi yang sudah ditentukan.
Langkah selanjutnya melakukan tindakan
Dongkel Anak Kayu (DAK), anak kayu harus didongkel lantaran berpotensi sebagai
pesaing untuk mendapatkan unsur hara, air dan cahaya matahari sehingga
mengganggu pertumbuhan tanaman utama yaitu kelapa sawit dan bahkan kerap
menjadi sarang tikus.
Biasanya di perkebunan sawit di mana
tanaman sudah mulai tinggi, muncul berbagai gulma di gawangan yang salah
satunya berupa anak kayu, untuk mengatasi kondisi demikian selain dongkel anak
kayu dapat juga dilakukan oles anak kayu dengan herbisida, cara ini dimaksud
untuk mematikan gulma.