Lonjakan permintaan telah menarik
banyak investasi di industri tersebut.
Tetapi peternak tidak dapat
meningkatkan produksi mereka secara drastis dengan terbatasnya jumlah monyet di
China.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
"Hewan memiliki siklus hidupnya
sendiri. Mereka tidak seperti barang-barang industri: selama Anda beralih ke
persneling yang tinggi, Anda dapat menghasilkan produk," kata Zhang.
China dulunya adalah eksportir utama
monyet lab ke Amerika Serikat.
Pada tahun fiskal 2019, laboratorium
di AS menggunakan sekitar 68.000 primata non-manusia dan total sekitar 800.000
hewan untuk penelitian.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
Setelah China menghentikan ekspor
hewannya awal tahun lalu, para peneliti di AS mengeluhkan kekurangan monyet
yang menghambat penelitian tentang Covid-19.
Tetapi Zhang, yang biasa mengekspor
beberapa ribu monyet setiap tahun, mengatakan, larangan
ekspor China saja tidak bisa disalahkan atas kurangnya pasokan monyet di AS.
Dengan berkembangnya penelitian
farmasi di China, peternak lokal hampir tidak dapat memenuhi permintaan di
dalam negeri, bahkan sebelum pandemi.