WahanaNews.co | Menurut sebuah laporan, ada peningkatan kejahatan siber di Telegram.
Ini terjadi setelah pengguna melakukan migrasi dari WhatsApp karena perubahan kebijakan privasi.
Baca Juga:
Kasus Judol, Budi Arie Jadi Korban Pengkhianatan Pegawai Komdigi
Laporan itu berasal dari Financial Times dan kelompok intelijen siber Cyberint.
Disebutkan, terdapat “peningkatan 100% pada penggunaan Telegram untuk kejahatan siber”, dikutip laman Engadget, akhir pekan lalu.
FT menyebut, peningkatan itu datang setelah pengguna berbondong-bondong pindah karena perubahan kebijakan privasi WhatsApp.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Saat itu, WhatsApp meminta pengguna untuk menerima kebijakan barunya, yang salah satunya menyebut akan berbagi data dengan Facebook.
Saat kebijakan privasi itu diumumkan, banyak pengguna WhatsApp yang marah.
Bahkan, platform itu harus mengklarifikasinya dan meyakinkan pengguna tidak akan membaca chat mereka.