Yusuf khawatir, bila tetap dibuka untuk negara-negara yang tengah tinggi peningkatan jumlah kasus barunya, bisa jadi bumerang bagi Indonesia.
Sektor pariwisata tidak serta merta pulih, jumlah kasus malah bisa bertambah.
Baca Juga:
Imigrasi Pastikan Satu Investor Asing di Bali Bukan WNA Israel Tapi Jerman
"Ada risiko dari rencana re-opening ini," imbuh dia.
Masalah lain, pembukaan pintu wisata bagi turis asing saat ini, mungkin baru terasa dampaknya tahun depan.
Itu pun, sambungnya, bergantung pada dinamika kondisi kesehatan dan ekonomi Indonesia serta negara-negara mitra wisata.
Baca Juga:
Pengurus PWI Bali Resmi Dilantik, Pemprov Kucurkan Dana Rp2,7 Miliar untuk Pers
"Dengan beragam asumsi, di antaranya pemerintah berhasil menjaga momentum penurunan kasus yang terjadi saat ini dan negara-negara utama asal wisman, seperti ASEAN dan China berhasil menurunkan kasus Covidnya," jelasnya.
Atas berbagai pertimbangan ini, Yusuf menawarkan jika pemerintah tetap ingin melakukan uji coba pembukaan pintu wisata, lebih baik ditujukan kepada turis lokal dulu.
Syaratnya, mereka sudah divaksin dan siap menjalankan protokol kesehatan ketat di tempat wisata.