Senada, Ekonom INDEF, Nailul Huda, juga mewanti-wanti pemerintah soal rencana pembukaan pintu masuk bagi turis asing.
Indonesia, katanya, perlu belajar dari pengalaman masa lalu, ketika Covid-19 varian Delta menyebar di dalam negeri dan menimbulkan puncak gelombang kedua.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Saat itu, menurutnya, Indonesia tidak berhati-hati dengan menutup akses masuk, sehingga Covid-19 varian Delta dari India masuk dengan mudah.
Bahkan, langsung menyebar secara masif ke berbagai penjuru dan memicu ledakan kasus.
"Jadi seharusnya pembukaan kunjungan wisman harus melihat kondisi negara lain juga, selain kondisi pandemi di dalam negeri," terang Huda.
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
Huda juga sangsi bila pembukaan pintu masuk bagi turis pada saat ini bisa membuahkan pemulihan ekonomi.
Sebab, secara pertumbuhan, sektor pariwisata merupakan yang paling terpuruk akibat tekanan pandemi, maka dampak pemulihannya pun butuh waktu yang lebih panjang ketimbang sektor-sektor lain.
Kendati demikian, apabila pemerintah bersikeras membuka pintu masuk untuk turis ke Bali, Yusuf meminta agar aturan ketat diberlakukan.