“Sebab sejatinya kiai-nyai, pendakwah secara umum juga merupakan guru yang sudah sepantasnya digugu dan ditiru,” katanya.
Perilaku Gus Elham menjadi sorotan setelah beredar foto serta gerakan kampanye di media sosial yang mengecam tindakannya. Dalam kolase tersebut, tampak Gus Elham mencium anak-anak perempuan.
Baca Juga:
Usulkan Akademisi Pro-Israel di UI, Gus Yahya Minta Maaf
Banyak warganet menilai tindakan itu menjijikkan dan tidak pantas dilakukan oleh seseorang yang dianggap pemuka agama. Namun, sebagian kecil pihak menilai hal itu sebagai bentuk kasih sayang.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii turut menanggapi gelombang kecaman terhadap Gus Elham.
“Kita sepakat dengan publik, bahwa itu tidak pantas!” tegas Romo Syafii di Gedung Parlemen DPR/MPR RI, Senayan, Selasa (11/11/2025).
Baca Juga:
PBNU Desak Pemerintah Segera Ambil Kebijakan Tepat Guna Redam Potensi Ketegangan
Romo Syafii menjelaskan, Kementerian Agama telah memiliki pedoman tegas tentang lingkungan ramah anak di madrasah dan pesantren melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.
“Tadi juga ada disimpulkan dalam rapat, bahwa ada surat keputusan dari Dirjen Pendis tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima,” katanya.
Ia menambahkan, pengawasan ke depan harus lebih ditingkatkan agar peristiwa seperti ini dapat dihindari.