Berangsur-angsur,
dia dapat membeli tambahan meja dan memasang paranet sebagai atap sementara di
halaman rumah mertua yang tidak begitu luas.
"Maka,
jadilah seperti sekarang, warung di halaman rumah orangtua," ujar Ririn,
sembari menunjukkan warung sederhana dengan lima set meja dan kursi di halaman
rumah.
Baca Juga:
Lubang Misterius Muncul di Sungai Blitar, Sedot Air Hingga Sungai Mengering
Dengan
jumlah pelanggan terus bertambah, warung makan Omah Rindu kini memiliki empat pekerja, meskipun sejak PPKM darurat
tiga di antaranya, dengan kesadaran, menawarkan diri untuk dirumahkan sementara.
Akan Terus Sediakan Makanan Murah
Baca Juga:
Bawaslu Kabupaten Blitar Gelar Tes Tulis untuk Calon Panwas Kecamatan
Beberapa
pelanggan, menurut Ririn, akhir-akhir ini mulai mempertanyakan apakah Omah Rindu akan terus menjual soto ayam
seharga Rp 2.000.
Mereka
khawatir Ririn tergoda mendapatkan untung lebih besar.
"Saya
tegaskan ke mereka, selama tidak sampai nombok, saya akan tetap jual soto ayam
Rp 2.000. Saya masih dapat untung dari minuman," ujar lulusan Jurusan
Psikologi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, itu.