Sedangkan berdasarkan kelompok demografis di Asia Pasifik, Gen Z/Milenial (80 persen) lebih cenderung membayar lebih untuk pilihan nutrisi berkelanjutan, dibandingkan dengan Gen X/Boomers (76 persen).
Berdasarkan hasil temuan tersebut, 96 persen konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka berniat untuk membuat pilihan nutrisi yang lebih ramah lingkungan selama 12 bulan ke depan.
Baca Juga:
Kemenkes Katakan Kasus Kematian Akibat Virus Corona di Indonesia Kembali Meningkat
Tindakan utama yang akan mereka lakukan antara lain: memilih produk nutrisi yang menggunakan kemasan minimal atau ramah lingkungan (74 persen).
Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari pilihan nutrisi (67 persen). Memilih produk nutrisi yang ditanam, bersumber, dan diproduksi secara berkelanjutan (60 persen).
Memilih produk nutrisi yang diproduksi oleh perusahaan dengan komitmen yang jelas terhadap kelestarian lingkungan (59 persen). Mengkonsumsi lebih banyak makanan nabati daripada makanan hewani (44 persen).
Baca Juga:
Menteri Kesehatan akan Buat Aturan Test PCR Bisa di Apotek
Survei tersebut juga menemukan bahwa delapan dari 10 (82 persen) konsumen di Indonesia merasa penting bagi perusahaan nutrisi untuk menawarkan alternatif nabati.
Selanjutnya, bagi mereka yang berniat untuk mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dalam 12 bulan ke depan, 73 persen mengatakan ingin meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka, sementara 63 persen percaya bahwa pilihan makanan nabati lebih ramah lingkungan.
Konsumen di Indonesia berterus terang tentang siapa yang seharusnya memiliki peran terbesar dalam memungkinkan pilihan nutrisi yang ramah lingkungan.