Namun, jangan keliru, mereka tidak sembarang berbelanja. Ada hal-hal tertentu yang secara spesifik ingin mereka dapatkan dari transaksi yang dilakukan.
Baca Juga:
Kemendag Sempurnakan Aturan Standardisasi untuk Lindungi Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional
Mencari rasa nyaman
Generasi ini tertarik melakukan transaksi sebagai ekspresi dari identitas diri. Brand harus mampu ‘berbicara’ dengan generasi ini sampai pada level mereka merasa nyaman.
Berbeda sekali dengan generasi sebelumnya yang bertransaksi berdasarkan kuantitas, generasi ini lebih menghargai nilai uang. Produk yang dibeli tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan yang bersifat logistik, tetapi juga perlu memenuhi kebutuhan emosional.
Baca Juga:
Rugi Triliunan Rupiah, IAW: Kuota Konsumen yang Hangus Jadi ‘Sampah Digital Termahal’
Salah satu cara brand memenuhi kebutuhan ini, misal dengan memberi kembali. Namun, perlu dipastikan hal ini dilakukan dengan cara yang mudah dipahami konsumen.
Sebagai contoh, program ‘beli satu, beri satu’. Dengan membeli satu paket nasi, konsumen telah memberikan satu paket kepada yang membutuhkan. Program seperti ini membuat konsumen milenial merasa nyaman dengan pembelian mereka.
Generasi millennial mementingkan pemenuhan kebutuhan emosional saat bertransaksi