"Kami akan sampaikan bahwa MPR RI mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo untuk mewujudkan ketahanan energi di Indonesia, khususnya visi besar dalam asta cita untuk menjadi raja ekonomi hijau dunia," pungkasnya.
Energi Terjangkau tapi Bersih
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan pembangunan energi bersih merupakan salah satu poin penting dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi pemerintah 8%. Catatan pentingnya, pembangunan energi bersih juga harus mampu mewujudkan energi yang terjangkau.
"Ini sangat penting karena salah satu misi Presiden Prabowo Subianto adalah bagaimana kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Dan satu-satunya cara bagi kita untuk dapat mencapai 8% adalah dengan menyediakan energi yang terjangkau tetapi bersih." kata Darmawan dalam CEO Talks di Paviliun Indonesia pada gelaran COP29 di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).
Darmawan mengatakan, ekonomi yang tumbuh juga harus diwujudkan lewat peningkatan ketahanan energi. Pembangkit-pembangkit baru yang bersumber dari energi terbarukan diharapkan bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, memberantas kelaparan, dan memberikan kemakmuran bagi masyarakat.
Baca Juga:
Mengungkap Kembali Workshop ALPERKLINAS di Tahun 2013: Harmonisasi Konsumen dan Produsen dalam Pelayanan Listrik di Indonesia
"Sebagai utusan khusus untuk iklim, kita harus menyeimbangkan antara pertumbuhan, kemakmuran, dan juga keberlanjutan lingkungan." lanjut Darmawan.
Hal ini juga diamini oleh Ketua Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo. Utusan Khusus Presiden di bidang perubahan iklim tersebut menolak bahwa energi terbarukan akan mahal. Perkembangan teknologi saat ini membuktikan bahwa energi bersih dapat menyediakan harga yang terjangkau.
"Energi terbarukan itu tidak mahal, semata-mata mahal." katanya di lokasi yang sama.