Qatar terlibat dalam diplomasi yang intens untuk menjamin pembebasan mereka yang ditahan oleh Hamas, merundingkan penyerahan empat sandera - dua warga Israel dan dua warga Amerika - dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Selasa (7/11/2023) bahwa dirinya sudah meminta Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara serangan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Diberitakan Al Jazeera, permintaan Biden itu disampaikan pada Senin (6/11/2023) dalam percakapan via telepon bersama Netanyahu.
Sebaliknya, Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan Israel mustahil bisa melenyapkan Hamas. Alasannya, kelompok tersebut juga merupakan sebuah gagasan, dan bukan hanya sebuah organisasi militer.
Berbicara pada konferensi bantuan di Paris pada Kamis, Shtayyeh mengatakan Israel tidak mungkin mencapai tujuannya dalam melenyapkan Hamas. Menurutnya, Israel justru mengobarkan perang terhadap seluruh warga Palestina sekaligus melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan melakukan kejahatan perang.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
“Israel tidak menginginkan gencatan senjata karena saat ini Israel sedang ingin membalas dendam,” kata Shtayyeh, seperti dikutip France24,Jumat (10/11/2023).
“Yang dibutuhkan adalah intervensi internasional untuk memberikan tekanan serius terhadap Israel,” ujarnya.
Terakhir, Shtayyeh mengatakan dia ingin melihat pemilihan umum diselenggarakan untuk rakyat Palestina.