Sebagai pendukung utama Israel, Amerika Serikat juga mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut, menandakan kemungkinan pengerahan 2.000 tentara AS ke Israel sebagai bentuk bantuan.
Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga secara rahasia meningkatkan bantuan militer ke Israel dengan memenuhi permintaan, termasuk penambahan rudal berpemandu laser untuk armada tempur Apache, peluru 155mm, perangkat penglihatan malam, amunisi penghancur bunker, dan kendaraan militer baru, sesuai laporan.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Hal ini terus dilakukan Amerika Serikat di saat seluruh dunia mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Gaza yang sudah menelan puluhan ribu korban jiwa hingga hari ini.
Selain itu, sejak didirikannya negara Israel, Amerika Serikat menjadi pemasok bantuan militer terbesar ke Israel dengan kontribusi sekitar $130 miliar atau setara dengan Rp2 kuadriliun.
Dengan AS bantuan, Israel telah membentuk salah satu militer paling tangguh dan berteknologi maju di Timur Tengah.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Pemerintahan Partai Republik dan Demokrat serta para pemimpin bipartisan di Kongres telah menyetujui bantuan kepada Israel selama beberapa dekade. Sebagai imbalannya, AS telah membangun sekutu militer strategis di Timur Tengah.
Sebagai bagian dari perjanjian yang dicapai di bawah pemerintahan Obama, Israel menerima $3,8 miliar per tahun untuk sistem pertahanan militer dan rudalnya.
Israel adalah penerima terbesar pendanaan militer luar negeri AS, yang mewakili sekitar 15% anggaran pertahanan negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.