2. Amerika Serikat Bersikap Standar Ganda
Banyak pihak yang menyoroti adanya standar ganda dalam sikap yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Hal ini terlihat dari respons yang berbeda terhadap pembunuhan warga sipil Israel dan kurangnya respons terhadap pembunuhan warga sipil Palestina.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Ketika menangani isu Hak Asasi Manusia (HAM), Palestina merupakan pihak yang paling dirugikan hak-hak dasarnya selama periode ketegangan pasca 7 Oktober 2023. Terdapat perbedaan yang mencolok dalam cara Amerika Serikat menanggapi korban sipil di Israel dan Palestina.
Berbagai lembaga politik, militer, ekonomi, budaya, dan sosial di Amerika Serikat telah sepenuhnya mendukung Israel dan warganya, sementara dukungan serupa tidak diberikan kepada warga Palestina.
Tidak ada upaya evakuasi untuk warga Palestina, tidak ada pengiriman kapal induk untuk memberikan dukungan militer, dan sebagian besar wacana politik dan budaya tidak memberikan penghargaan terhadap kehidupan di Palestina atau menunjukkan rasa duka atas kematian warga Palestina.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
3. Menolak Seruan Gencatan Senjata
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadakan debat terbuka pertamanya mengenai perang Israel-Gaza.
Dengan sebagian besar anggotanya menyerukan gencatan senjata segera agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga Palestina di bawah pemboman Israel yang tiada henti di Gaza.