"Sebaliknya, ia hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua kejahatan yang dia bawa ke negara kita," lanjut Zelensky.
Anggota Parlemen Ukraina Lesia Vasylenko mengeklaim bahwa serangan rudal Rusia menewaskan total tujuh orang dan melukai 34 lainnya.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
"Kapan mereka akan kehabisan senjata? Pemasok dan fasilitator perdagangan teknologi militer dengan Moskow harus diberi sanksi lebih keras," tulis Vasylenko di Twitter.
Sebelumnya pada hari Rabu, Parlemen Eropa memilih untuk menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme dalam langkah yang sebagian besar bersifat simbolis karena anggota Parlemen Eropa berusaha menuduh Kremlin melakukan kejahatan perang di Ukraina.
"Parlemen meminta Uni Eropa untuk lebih mengisolasi Rusia secara internasional," kata Parlemen Eropa dalam sebuah pernyataan. Mereka juga menyerukan paket sanksi kesembilan terhadap Moskow.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Zelensky menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan terhadap Rusia atas serangan udara yang menghantam infrastruktur sipil yang membuat kota-kota Ukraina diselimuti kegelapan dan kedinginan saat musim dingin datang.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (24/11/2022), rentetan rudal Rusia menewaskan sedikitnya 10 orang. Serangan rudal itu memaksa penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), juga memutuskan pasokan listrik dan air di banyak wilayah.
"Hari ini hanya satu hari, tapi kami telah menerima 70 rudal. Itu adalah formula teror Rusia. Ini semua ditargetkan terhadap infrastruktur energi kami... Rumah sakit, sekolah-sekolah, transportasi, distrik permukiman, semuanya menderita," ungkap Zelensky dalam pidato terbaru via video link di hadapan Dewan Keamanan PBB.