Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan wilayah itu harus mempersiapkan diri pada serangan lebih lanjut pada infrastruktur energinya. Menurutnya, strategi Rusia bukan perang melainkan 'terorisme' bahkan 'genosida'.
"Musuh kita melakukan segalanya untuk menjaga kota tanpa panas, listrik dan pasokan air. Secara umum mereka ingin kita mati," ucapnya.
Baca Juga:
Rudal Tomahawk AS: Idaman Ukraina-Mimpi Buruk Rusia
Sementara itu, kota Kherson, yang diduduki Rusia, mengalami pemutusan listrik dan air. Hal ini diungkap pejabat lokal Ukraina dan otoritas yang ditunjuk Rusia.
Kedua negara saling menuding satu sama lain menjadi penyebab pemadaman listrik. CNN Internasional menyebutkan tidak bisa mengkonfirmasi atau memverifikasi serangan yang diklaim tersebut, termasuk pelaku yang bertanggung jawab.
3.Rusia Terbuka untuk Negosiasi?
Baca Juga:
Hadapi Ancaman Perang Modern: Anggota BPK RI Nilai Indonesia Butuh Matra Siber TNI
Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ahwa Rusia "terbuka untuk" negosiasi dengan Ukraina. Tetapi saat ini tidak tepat untuk pembicaraan tersebut.
"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa pihak Rusia tetap terbuka untuk mencapai tujuannya melalui negosiasi," kata Peskov kepada wartawan Senin.
"Kami juga berulang kali ... melihat bahwa tidak melihat peluang seperti itu (saat ini). Karena Kyiv berubah menjadi undang-undang (keputusan mereka), untuk tidak melanjutkan negosiasi apa pun." tambahnya.