"Dukungan Barat lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa Kyiv dapat melawan pendekatan terbaru Moskow untuk perang udara di Ukraina," kata analis pertahanan RUSI Justin Bronk, Jack Watling dan Nick Reynolds dalam sebuah laporan dimuat CNBC International.
"Upaya Rusia dalam serangan udara strategis terbatas pada serangan rudal jelajah dan balistik yang mahal pada skala yang jauh lebih terbatas. Ini gagal mencapai kerusakan yang menentukan secara strategis selama tujuh bulan pertama invasi," tegas mereka.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
7. Putin "Hiroshima-kan" Ukraina?
Presiden Putin dilaporkan memperingatkan para pemimpin Barat. Kali ini, ia disebut mengungkit serangan nuklir di Hiroshima dan Nagasaki dalam percakapan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menurut sumber, Putin menyatakan pandangan bahwa pemboman, yang memicu penyerahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II menunjukkan bahwa "Anda tidak perlu menyerang kota-kota besar untuk menang". Ini memicu kekhawatiran Macron bahwa Putin akan melakukan hal yang sama ke Ukraina.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
"Macron jelas khawatir," kata sumber itu, dikutip Mail Online.
"Kedengarannya seperti petunjuk yang sangat berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklir taktis di timur Ukraina, sambil membiarkan Kyiv tetap utuh. Itu tampaknya menjadi inti dari ucapannya," tambah sumber tersebut lagi.
Hal sama juga dikatakan sumber lain dari pemerintah Prancis. Ia mengatakan kedua presiden membahas risiko penggunaan senjata nuklir.