“Dengan membungkam media independen, Cina dan otoritas lokal merusak kredibilitas dan kelangsungan hidup warga Hong Kong,” ujarnya.
Pernyataan Blinken segera direspons Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. Dia mengaku setuju dengan Blinken bahwa jurnalisme bukanlah hasutan.
Baca Juga:
Dewan Pers dan 3 Capres-cawapres Tandatangani Komitmen Kemerdekaan Pers
Namun Lam pun membela langkah penutupan Stand News.
“Tindakan dan kegiatan hasutan serta menghasut orang lain melalui tindakan dan kegiatan publik tidak dapat dimaafkan dengan kedok pelaporan berita,” ujarnya kepada awak media.
Lam menegaskan, penutupan Stand News merupakan tindakan penegakan hukum.
Baca Juga:
Capres Prabowo Bicara Kebebasan Pers dan Ekonomi Pancasila di Kantor Pusat PWI
“Tindakan ini tidak ada hubungannya dengan ‘penindasan kebebasan pers’ atau ‘penindasan demokrasi’, seperti yang dikatakan beberapa orang,” ucapnya.
Selain Blinken, beberapa pejabat Barat lainnya turut mengutarakan keprihatinan atas penutupan Stand News.
Menteri Negara Inggris untuk Asia Amanda Milling mengungkapkan, langkah tersebut semakin mengikis kebebasan berbicara di Hong Kong.