Namun, Iran telah sejak awal memperingatkan bahwa campur tangan militer asing, khususnya dari Amerika Serikat, akan memicu konsekuensi besar.
Teheran mengancam akan menghantam semua aset dan pengiriman persenjataan asing yang ditujukan ke Israel.
Baca Juga:
Waspada, Ini 9 Efek Samping Kunyit Jika Dikonsumsi Berlebihan
Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman juga melontarkan ancaman. Jika Amerika Serikat benar-benar turun tangan, mereka menyatakan siap menyerang kapal-kapal perang AS yang beroperasi di Laut Merah.
Israel sebelumnya telah meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran sejak Jumat, 13 Juni 2025, dalam operasi bertajuk Rising Lion.
Tel Aviv mengklaim langkah ini dilakukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Baca Juga:
Lewat Lomba Desa Digital, Kemendes Pacu Inovasi Teknologi di Tingkat Desa
Namun, pihak Iran membantah tuduhan tersebut, dengan menegaskan bahwa seluruh aktivitas nuklirnya bersifat damai.
Sebagai respons, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran lewat gelombang rudal dan drone dalam sebuah operasi dengan sandi True Promise III.
Serangan yang dilakukan Israel sejauh ini telah menyebabkan sedikitnya 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 orang luka-luka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Iran.