Kerap Terjadi
Sebelumnya, kasus kebocoran data bebrapa kali juga pernah terjadi di China. Namun, karena rendahnya transparansi data di negara tersebut, kasus-kasus tersebur tidak terlalu dipublikasi.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Sebagai contoh, pada 2016 lalu, informasi pribadi dari pejabat partai komunis di China hingga pendiri Alibaba Group Jack Ma bocor di Twitter. Kemudian, media sosial Weibo Corp. mengalami kebocoran data pada 2020, tetapi informasi penting seperti kata sandi tidak bocor.
Lalu, pada 2022 ini, terdapat bocoran puluhan ribu file yang diretas di wilayah Xinjiang, kota terpencil di China, tentang bukti pecelahan terhadap sebagian besar etnis Muslim Uyghur.
Hal ini tentunya akan menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh Beijing. Pihak yang berwenang harus dapat mengumpulkan ratusan juta data penduduk dan melakukan pengawasan ekstra. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.