Ketika itu, El-Sayed memilih untuk menunggu, karena dia khawatir jadi target ejekan.
Dia sudah mulai mendengar julukan berdengung yang mengatakan “Muslim sialan” di sekitarnya.
Baca Juga:
FBI Ungkap Dokumen Rahasia Keterlibatan Oknum Arab Saudi dalam Serangan 9/11
Di sekolahnya, yang memiliki sekitar 1.000 siswa, ada sekitar 50 Muslim.
Namun, meski jumlah Muslim di sana lebih banyak ketimbang di kebanyakan sekolah menengah umum lainnya, Muslim seolah-olah tidak memiliki keberadaan.
Pasca- 9/11, dia mendengar banyak ujaran kebencian baru mengiringinya.
Baca Juga:
Betty Ong, Pramugari Pertama yang Kabari Pembajakan 9/11
Untuk pertama kalinya, sepekan kemudian, hal itu terjadi di lapangan sepakbola.
Dia merasakan bagaimana dia didiskriminasi rekan-rekan di sekolahnya.
Di sisi pertahanan, dia kerap mendapatkan kawalan ganda agar tidak bisa bermain atau mencegahnya turun ke lapangan.