"Kalau tidak ada hasutan atau hinaan, tidak akan ada yang menangkapnya. Sebaliknya, semua orang [yang melakukannya] akan ditangkap," katanya.
Namun, Chak Sopheap, direktur eksekutif Pusat Hak Asasi Manusia Kamboja, mengatakan kasus Sovann Chhay menggambarkan perburuan terhadap anggota dan simpatisan oposisi, serta kerabat mereka "tampaknya tidak mengenal batas".
Baca Juga:
BP3MI Sulut Pulangkan 77 Pekerja Migran yang Bekerja di Kamboja
AFP via Getty ImagesHun Sen berkuasa di Kamboja dengan tangan besi selama 36 tahun.
"Kasus ini menunjukkan sejauh mana [pemerintah] bersedia untuk menekan segala bentuk oposisi dan kritik untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan, bahkan jika itu berarti memenjarakan anak-anak cacat dengan mengabaikan hak-hak paling mendasar mereka."
Mu Sochua, wakil presiden CNRP, yang diasingkan di Amerika Serikat, mengatakan kasus Sovann Chhay menggambarkan ketidakamanan partai yang berkuasa, khususnya Hun Sen.
Baca Juga:
Bongkar Sindikat Penjualan Rekening Judol, Polisi Sebut 1 Rekening Dihargai Rp10 Juta
"Saya pikir ini adalah seseorang yang merasa terancam secara emosional dan psikologis, yang merupakan masalah bagi semua diktator." [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.