Ambisi India untuk mencapai tiga serangkai nuklir operasional yang meliputi kemampuan serangan dari darat, laut, dan udara, semakin memperluas opsi militernya.
Rudal jarak jauh Agni-V dan Agni-VI kini dikembangkan tidak hanya untuk menargetkan Pakistan, tetapi juga kota-kota besar di China, menunjukkan bahwa cakrawala strategis India kini melampaui Asia Selatan.
Baca Juga:
Dorong Optimalisasi Ekspor Produk UMKM ke India, Mendag Resmikan Kantor Baru ITPC Chennai
Meskipun aktif dalam berbagai inisiatif non-proliferasi seperti Missile Technology Control Regime (MTCR) dan mendorong keanggotaan dalam Nuclear Suppliers Group (NSG), India tetap berada di luar perjanjian internasional penting seperti Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT). Kebijakan nuklir India tetap independen, fleksibel, dan disesuaikan dengan kebutuhan geopolitiknya.
Saat dunia bergulat dengan perang di Timur Tengah antara Israel dan Gaza serta konflik di Ukraina, kemunculan titik api baru di Asia Selatan memperbesar kekhawatiran komunitas internasional.
Sistem internasional yang melemah, perhatian kekuatan-kekuatan besar yang terpecah, serta sumber daya diplomatik yang terbatas membuat risiko salah perhitungan dan eskalasi di antara negara-negara bersenjata nuklir seperti India dan Pakistan menjadi jauh lebih besar.
Baca Juga:
Api Perang Mengintai di Kashmir: Pakistan Ancam India dengan Sungai Darah
Dalam situasi global yang rapuh ini, kesabaran strategis, diplomasi rahasia, dan mekanisme manajemen krisis bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak untuk mencegah bencana yang tak terbayangkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.