Anwar Ibrahim menegaskan, keselamatan siswa adalah prioritas utama pemerintah. “Keamanan pelajar menjadi hal paling penting untuk dijaga.
Kita juga harus memastikan adanya kerja sama dari semua pihak, termasuk orang tua dan guru,” ujarnya.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
Ia menambahkan, kebijakan pendidikan dan perlindungan anak tidak boleh diambil secara tergesa-gesa tanpa kajian mendalam.
“Keputusan yang terburu-buru bisa berdampak negatif terhadap efektivitas kebijakan,” kata Anwar.
Dalam rapat Kabinet tersebut, Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek dijadwalkan menyampaikan rincian langkah-langkah lanjutan untuk menindaklanjuti usulan ini, termasuk mekanisme pengawasan dan pembinaan siswa di sekolah.
Baca Juga:
5 Trik Jitu agar Pendapat Selalu Didengar Orang Lain
Perdana Menteri juga berharap kepala sekolah, guru, serta orang tua dapat memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan ini.
Anwar menilai, meskipun sejumlah negara masih memperbolehkan penggunaan ponsel bagi anak di bawah usia 16 tahun, Malaysia perlu mengambil sikap yang lebih tegas demi melindungi generasi muda.
Usulan pelarangan tersebut turut dipicu oleh insiden tragis yang terjadi pada Selasa (14/10/2025).