"Kami tidak meminta mereka dilengserkan, dilupakan atau tidak
dihormati," kata Dear Thatcha, seorang peserta unjuk rasa dari kelompok
prodemokrasi.
"Kami meminta mereka berubah bersama kami. Negara kita perlu
menyesuaikan diri dengan banya hal, dan monarki adalah salah satu isu yang juga
perlu disesuaikan," tambahnya.
Baca Juga:
Fredy Pratama, Gembong Narkoba, Dicari Polisi di Hutan Thailand
Seruan reformasi di tubuh kerajaan merupakan isu sangat sensitif
di Thailand, dan mereka yang mengkritik monarki dapat dihukum penjara yang
lama.
Selama beberapa bulan terakhir, protes digelar untuk menyerukan
pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang mengambil alih
kekuasaan dalam kudeta 2014 dan memenangkan pemilu tahun lalu meskipun hasilnya
disengketakan.
Sebagian warga juga mendesak reformasi monarki, meskipun seruan
tersebut dapat diperkarakan berdasarkan undang-undang pencemaran nama baik
kerajaan yang ketat di Thailand. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.