Seluruh operasi ini menyedot anggaran sekitar 100 juta dolar AS per hari, atau 3 miliar dolar dalam empat minggu.
Peluncuran rutin rudal BrahMos sebanyak 10 unit per hari, disertai rudal balistik Pralay dan MLRS berpemandu presisi dalam jumlah 10 hingga 20 unit, menyebabkan biaya tambahan sekitar 150 juta dolar AS per hari.
Baca Juga:
Digadang-gadang Jadi Pesawat Paling Efisien, Dreamliner Air India Justru Alami Tragedi Maut
Dalam empat pekan, jumlah ini setara dengan 4,5 miliar dolar.
Kategori "kesiapan tempur tinggi" juga memakan biaya besar. Mobilisasi pasukan dan konsumsi bahan bakar memakan 40 juta dolar per hari, ditambah 20 juta dolar untuk pengoperasian sistem pertahanan udara seperti S-400, Akash, dan BARAK-8.
Armada Angkatan Laut Komando Timur dan Barat menambah beban harian sebesar 50 juta dolar. Akumulasi semua pos ini mencapai 5,4 miliar dolar selama periode empat minggu.
Baca Juga:
Detik-detik Maut, Pesawat Air India Jatuh 5 Menit Setelah Lepas Landas
Sementara itu, Angkatan Udara Pakistan (PAF) mengeluarkan lebih dari 25 juta dolar per hari untuk serangan dan patroli udara tempur. Dalam satu bulan, total pengeluaran mencapai sekitar 1 miliar dolar. Operasi drone seperti Bayraktar buatan Turki dan penggunaan rudal Ra’ad serta Hatf-VII menambah beban sekitar 450 juta dolar.
Penguatan kesiagaan dan sistem peringatan di perbatasan, meliputi pemindahan pasukan, konsumsi bahan bakar, aktivasi radar, peluncuran rudal SAM, dan dukungan intelijen, diperkirakan menelan biaya sekitar 15 juta dolar per hari, atau sekitar 450 juta dolar dalam sebulan.
Namun, beban terbesar sesungguhnya muncul di sektor ekonomi domestik. India menghadapi dampak makroekonomi yang mengkhawatirkan.