Korea Utara seolah tak gentar dengan sanksi internasional yang telah diterimanya.
Bahkan, mengabaikan tawaran pembicaraan AS sejak negosiasi tingkat tinggi antara pemimpin Kim Jong Un dan presiden AS saat itu Donald Trump gagal pada 2019.
Baca Juga:
Buat Perjanjian dan Kesepakatan Dengan Polres Kerinci, Warga Tamiai Buka Blokir Jalan Kerinci-Bangko
Alih-alih diplomasi, Korea Utara justru menggandakan upaya Kim untuk memodernisasi militernya.
Mengenai uji coba senjata Korea Utara yang terjadi menjelang pemilihan Presiden Korea Selatan tersebut, analis berujar bahwa itu tampaknya cara Korea Utara menyampaikan "ketidakpuasannya" dengan Presiden Korea Selatan yang akan lengser, Moon Jae-in.
"Sepertinya Kim merasa bahwa Moon tidak berbuat banyak setelah KTT Hanoi runtuh," kata pakar studi Korea Utara Ahn Chan-il, merujuk pada pertemuan terakhir antara Kim dan Trump.
Baca Juga:
Musnahkan 1Kg Narkoba Jenis Sabu, Polres Tanjabbar: Milik Bandar Lintas Provinsi
“Korea Utara jelas telah memutuskan untuk memprioritaskan agenda militer mereka sendiri terlepas dari apa yang dipikirkan Korea Selatan," tambahnya.
Begitu pula aksi Korea Utara di tengah perang Rusia-Ukraina yang dapat diterjemahkan sebagai “pesan” tersendiri.
Menurut Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara, dengan uji coba tersebut Korea Utara tampaknya ingin mengatakan bahwa Korea Utara berbeda dari Ukraina.