Insentif ini meliputi pemberian makanan tambahan untuk keluarga dengan empat anak atau lebih, serta pemberian rumah baru bagi keluarga yang memiliki enam anak atau lebih.
Meskipun demikian, krisis kelahiran terus berlanjut selama sepuluh tahun terakhir, terutama selama pandemi.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pada tahun 2023, pemerintah Korea Utara melarang penjualan pil dan alat kontrasepsi.
Seorang warga Ryanggang lainnya juga mengungkapkan bahwa pedagang yang kedapatan menjual kontrasepsi telah "dihukum beramai-ramai" oleh pemerintah.
Pada 22 Agustus lalu, tiga pedagang di pasar Hyesan yang menjual alat kontrasepsi disita kiosnya dan masing-masing didenda 300.000 won (sekitar Rp3,4 juta).
Baca Juga:
Gagal Mitigasi Banjir, Kim Jong Un Tembak 30 Pejabat Korut
"Pada akhir Juli, dua pedagang yang menjual kontrasepsi buatan China di pasar Hyesan juga mengalami hal serupa," tambahnya.
Tidak hanya disita dan didenda, para pedagang tersebut juga dilarang kembali berjualan di pasar atau membuka bisnis baru.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.