Menurut laporan tersebut, selama 15
tahun terakhir, Myanmar mampu mengurangi separuh tingkat kemiskinannya.
Pada 2005, dari 48,2 persen menjadi
24,8 persen di 2017.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Namun presentasi itu masih menunjukkan
bahwa Myanmar merupakan negara termiskin di Asia.
Sepertiga penduduknya diperkirakan
hidup dengan pendapatan yang rendah atau tak menentu.
Hal tersebut merupakan salah satu
guncangan ekonomi yang dapat menyebabkan kemiskinan.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Pandemi virus Corona
menambah guncangan itu.
Pada tahun 2020 akhir, sebanyak 83
persen rumah tangga di Myanmar melaporkan pendapatannya berkurang sekitar
setengahnya lantaran pandemi, demikian menurut laporan itu.
Guncangan kedua muncul pada 1 Februari
2021, ketika panglima angkatan bersenjata Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, menggulingkan kekuasaan pemerintahan Aung San Suu Kyi yang
terpilih secara demokratis.