Jika kudeta terus berlanjut tingkat
kemiskinan akan melonjak hingga 48, 2 persen.
"Pada saat itu, guncangan dari
krisis akan mengakibatkan hilangnya gaji dan pendapatan yang signifikan,
terutama dari usaha kecil, dan penurunan akses ke makanan, layanan dasar dan
perlindungan sosial," kata laporan itu.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Kemiskinan perkotaan diperkirakan akan
meningkat tiga kali lipat.
Sebab, kota-kota yang paling terpukul
oleh Covid-19 juga menjadi menjadi titik fokus tindakan keras militer untuk
meredam pengunjuk rasa.
Menurut penelitian, wanita dan
anak-anak akan menanggung beban terberat.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Myanmar sudah memiliki tingkat
kemiskinan anak yang tinggi dan krisis gabungan yang "menempatkan seluruh
generasi dalam bahaya," kata Dana Anak-Anak PBB (UNICEF).
Meningkatnya kemiskinan, artinya,
kecil kemungkinan anak-anak tetap bersekolah.
Selain itu, hilangnya layanan utama
dalam pendidikan dan perawatan kesehatan.