Laporan itu juga menyebutkan rumah
tangga yang dipimpin perempuan lebih rentan.
Karena, perempuan lebih mungkin
dipekerjakan di berbagai sektor yang mudah terkena virus Corona, seperti industri garmen.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Sementara saat di rumah ia harus
mengurus dan merawat anak-anaknya.
Kedua krisis tersebut terikat satu
sama lain.
Penggulingan pemerintah sipil telah
memperkuat dampak virus Corona.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Menurut dokter di Myanmar, tes Covid-19
di negara itu telah gagal sejak kudeta.
Sementara itu, perebutan kekuasaan
telah "menggagalkan" harapan untuk pemulihan pasca pandemi, kata
laporan itu.
Kondisi keamanan yang memburuk
menyebabkan gangguan lebih lanjut pada rantai pasokan yang sudah terganggu oleh
Covid.