Komentar terbaru Erdogan mendapat tanggapan keras dari Israel, di mana pemimpin oposisi, Yair Lapid, mengatakan tidak akan mengambil pelajaran moralitas dari Erdogan, yang menurutnya memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk.
"Israel membela diri melawan teroris brutal Hamas-ISIS, yang beberapa di antaranya diizinkan beroperasi di bawah naungan Erdogan," katanya.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, sebelumnya mengecam Israel dengan meminta pasukan mereka untuk menghentikan "pembunuhan bayi."
Selain itu, Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyuarakan ketidaksetujuan terhadap penerapan standar ganda oleh negara-negara barat.
Macron menekankan penolakan terhadap semua serangan terhadap warga sipil, terutama terhadap infrastruktur sipil yang seharusnya dilindungi menurut hukum internasional dan hukum kemanusiaan.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Kementerian Luar Negeri Prancis juga menyatakan keprihatinan besar terhadap operasi militer di al-Shifa, menyatakan bahwa penggunaan infrastruktur sipil untuk tujuan militer tidak dapat diterima.
Mereka menegaskan bahwa masyarakat Palestina, terutama yang rentan, terluka, atau sakit, bersama dengan para pekerja kemanusiaan, tidak seharusnya menanggung akibat atas tindakan yang dilakukan oleh Hamas.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, mendesak Israel untuk mengakhiri "pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina" di Gaza.