Mereka menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan serangan dari "penyusup" dan menolak adanya bukti yang menunjukkan keterlibatan Israel, sehingga mereka menolak perlunya tindakan balasan.
Amirabdollahian memperingatkan bahwa jika Israel membalas dan bertindak melawan kepentingan Iran, tanggapan Teheran berikutnya akan segera dilakukan dan pada tingkat maksimum.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
"Namun jika tidak, maka kita sudah selesai. Kita sudah selesai," katanya.
Serangan tersebut tampaknya menargetkan pangkalan Angkatan Udara Iran di dekat kota Isfahan, jauh di dalam negeri, tetapi tidak menyerang situs strategis atau menyebabkan kerusakan besar.
Israel tidak berkomentar apa pun mengenai insiden tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi penyerangan apa pun, sementara Gedung Putih tidak berkomentar.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Israel telah mengatakan akan membalas setelah serangan pada 13 April, serangan langsung pertama yang pernah dilakukan oleh Iran terhadap Israel, yang tidak menimbulkan korban jiwa setelah Israel dan sekutunya menembak jatuh ratusan rudal dan pesawat tak berawak.
Teheran melancarkan serangan-serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan udara yang diduga dilakukan Israel pada 1 April yang menghancurkan sebuah gedung di kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran, termasuk seorang jenderal tinggi.
Para sekutu termasuk AS telah menekan sepanjang minggu untuk memastikan pembalasan lebih lanjut akan dikalibrasi agar tidak memicu lebih banyak eskalasi, dan negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Iran untuk melunakkan Israel.