Tidak ada kabar dari Israel pada Jumat mengenai apakah ada tindakan lebih lanjut yang akan dilakukan. Selain serangan langsung ke wilayah Iran, Israel juga memiliki cara-cara lain untuk menyerang, termasuk serangan siber dan serangan terhadap proksi Iran di tempat lain.
Serangan Israel ke Gaza
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kekerasan antara Israel dan proksi Iran di seluruh Timur Tengah telah meningkat selama enam bulan pertumpahan darah di Gaza, menimbulkan kekhawatiran bahwa perang bayangan antara kedua negara yang telah berlangsung lama ini dapat berubah menjadi konflik langsung.
Serangan Israel ke Gaza dimulai setelah kelompok Islamis Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, menurut perhitungan Israel. Serangan militer Israel telah menewaskan 34.000 warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Saat malam tiba pada Jumat, pesawat dan tank-tank Israel menggempur beberapa daerah di Jalur Gaza, dengan serangan udara menghantam daerah-daerah di Rafah di mana lebih dari separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung, menurut penduduk, media Hamas, dan para pejabat di kementerian kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Satu serangan menghantam dua apartemen di sebuah bangunan tempat tinggal di kota itu, menewaskan sembilan orang, termasuk empat anak-anak, dan melukai beberapa orang lainnya, kata para pejabat kesehatan.
Serangan udara juga menghancurkan sedikitnya lima rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Gaza tengah, kata penduduk dan media Hamas.
"Mereka (pihak keamanan Israel) menelepon beberapa warga dan memerintahkan mereka untuk mengevakuasi rumah-rumah mereka sebelum pesawat-pesawat mengebom beberapa bangunan di dekatnya," ujar Abu Omar, seorang warga Al-Nuseirat, kepada Reuters melalui sebuah aplikasi chatting.