“Namun, mitra kami memperkirakan bahwa 630.000 remaja di seluruh Jalur Gaza masih membutuhkan bantuan pakaian musim dingin. Kami dan mitra kami sekali lagi menyerukan pencabutan semua pembatasan masuknya bantuan ke Gaza,” ujar Dujarric menekankan.
Ia menegaskan bahwa pembatasan terhadap masuknya bantuan, khususnya material untuk tempat tinggal, sangat berdampak pada kelancaran upaya kemanusiaan.
Baca Juga:
Ratusan Lembaga Kemanusiaan Soroti Ancaman Pencabutan Izin Bantuan di Gaza
“Termasuk, material tempat tinggal, karena pembatasan ini jelas menghambat upaya kemanusiaan untuk menjangkau masyarakat, terutama di musim dingin dan musim dingin ini,” katanya.
Lebih lanjut, Dujarric mengungkapkan bahwa badai yang melanda Gaza selama akhir pekan menyebabkan sejumlah bangunan runtuh, bahkan menimbulkan korban jiwa, sebagaimana dilaporkan mitra kemanusiaan di lapangan.
“Tiga perempat rumah tangga yang dikepalai perempuan sangat membutuhkan dukungan tempat berlindung, dan dua pertiga sangat membutuhkan pakaian,” katanya.
Baca Juga:
AS Targetkan Pasukan Internasional Masuk Gaza Awal Tahun Depan untuk Stabilitas Pascakonflik
PBB bersama mitranya terus berupaya meningkatkan akses terhadap tempat berlindung yang layak bagi sekitar 1,3 juta warga Gaza.
Di sisi lain, para pekerja kemanusiaan tetap melakukan koordinasi untuk menyalurkan bantuan, meskipun tantangan akses masih kerap terjadi.
Dujarric menyebut bahwa sekitar setengah dari misi bantuan pada hari Minggu lalu berhasil difasilitasi oleh otoritas Israel.