Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan ketegangan yang terjadi di RS Indonesia, di akun X pada Selasa (21/11/2023).
WHO menyatakan bahwa mereka terkejut dengan serangan yang terjadi hari ini terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, yang mengakibatkan kematian 12 orang, termasuk pasien dan petugas medis.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
"Menurut laporan terbaru, RS Indonesia terus dikepung. Tidak ada seorang pun yang diizinkan masuk atau keluar rumah sakit. Ada laporan penembakan terhadap mereka yang mencoba keluar tapi sejauh ini tidak ada korban luka atau korban jiwa," papar WHO menambahkan.
Penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, menegaskan serangan militer Israel ke RS Indonesia di Jalur Gaza Palestina sesuai hukum internasional.
"Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, perbedaan, dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas, dan itulah yang kami lakukan," kata Falk kepada reporter Alex Marquardt dari CNN pada Senin (20/11/2023).
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Dalam upaya menghancurkan Hamas, seperti yang dilakukan IDF (militer Israel) saat ini, kami membedakan, membuat perbedaan yang jelas antara warga sipil an teroris," paparnya, menambahkan.
Hingga Rabu (22/11/2023), Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan korban tewas akibat agresi Israel telah mencapai 14.128 orang.
Sebanyak 5.600 di antara korban tewas itu adalah anak-anak dan 3.550 korban perempuan.