Menanggapi video itu, Bos Wagner Yevgeny Prigozhin hanya mengatakan prajuritnya tengah bersenang-senang.
Rusia mengirim tentara Wagner sebulan setelah invasi. Pengamat dari lembaga think tank AS Atlantic Council, Sean McFate, mengatakan tujuan pasukan bayaran itu untuk menciptakan ketakutan.
Baca Juga:
Duel di Atas Awan: F-35 Amerika Vs Su-57 Rusia, Mana yang Lebih Mematikan?
"[Tujuan mereka] menyebabkan kekacauan, menimbulkan ketakutan, tak mengkhawatirkan kerusakan tambahan atau hak asasi manusia, menjadi sebrutal yang diperlukan, dan menjadi pandai dan licik sesuai kebutuhan", kata McFate, seperti dikutip iNews.
Beberapa bulan lalu, Wagner juga merekrut narapidana untuk membantu pasukan Rusia di Ukraina.
Wagner didirikan mantan tentara Rusia Dmitry Utkin sebagai organisasi militer swasta pada 2014.
Baca Juga:
Sinyal Bahaya dari NATO: Polandia Tak Lagi Percaya Black Hawk, Ini Alasannya
Di 2014 pula, Wagner pertama kali menampakkan keberadaan mereka saat Rusia mencaplok Crimea. Tentara bayaran ini juga disebut terlibat dalam upaya separatisme di Luhansk dan Donetsk agar berpisah dari Ukraina.
Tak hanya itu, mereka dilaporkan terlibat dalam pertempuran brutal di berbagai negara seperti Libya, Suriah, Mali, hingga Afrika Tengah.
Pada perang di Ukraina, Wagner Group kini dipimpin oleh pentolan yang tak kalah brutal, Yevgeny Prigozhin, yang merupakan salah satu kroni Presiden Vladimir Putin.