Penutupan penyeberangan Israel dengan Gaza terjadi ketika militer bersiap untuk melakukan serangan pembalasan terhadap kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza.
Kelompok Jihad Islam menembakkan roket ke Yerusalem pada Minggu dan tidak ada korban yang dilaporkan.
Baca Juga:
Inggris Salurkan Bantuan Rp88 Miliar untuk Gaza, Dorong Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan
Serangan ini menandakan jangkauan dan tekad baru kelompok militan Palestina ketika Israel menekan serangan udara di Jalur Gaza.
Jihad Islam menargetkan Yerusalem sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap komandan senior mereka, Khaled Mansour, dalam serangan Israel di Gaza selatan.
"Darah para syuhada tidak akan disia-siakan," kata pernyataan kelompok tersebut.
Baca Juga:
Israel Luncurkan Operasi Darat Besar di Gaza, Ratusan Korban Berjatuhan
Sekitar 30 warga Palestina, atau setidaknya sepertiga dari mereka warga sipil, tewas dalam serangan udara Israel yang meletus pada Jumat (5/8/2022) di Gaza.
Sementara serangan roket telah melumpuhkan sebagian besar Israel selatan dan mengirim penduduk di sejumlah kota seperti Tel Aviv dan Ashkelon ke tempat perlindungan.
Gejolak itu telah mengkhawatirkan kekuatan dunia dan mendorong mediasi gencatan senjata oleh Mesir.