WahanaNews.co |Dua eks kapal patroli Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) diangkut menggunakan kapal kargo,dan sempat transit di selat Dardanelles, Sabtu (20/11/2021). Dua kapal itu dipersiapkan untuk memperkuat Angkatan Laut Ukraina. Pengiriman dilakukan beberapa hari setelah Ukraina menyatakan kekhawatiran soal kemungkinan serangan yang akan dilakukan Rusia.
Seperti dilaporkan Reuters, kapal yang membawa dua kapal patroli kelas Pulau itu berangkat dari Baltimore menuju pelabuhan Odessa di Ukraina pada 8 November. Pelaut Ukraina telah menjalani pelatihan ekstensif di kapal di AS. Sebelumnya, pada 2019, Ukraina telah mendapat dua kapal serupa.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Kedua kapal baru itu adalah bagian dari paket keamanan AS ke Ukraina senilai lebih dari USD2,5 miliar sejak 2014. “Paket itu dibentuk ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan separatis yang didukung Rusia merebut sebagian besar Ukraina timur,” sebut pernyataan Kedutaan Besar AS di Kiev.
AS, Ukraina, dan NATO menuduh Rusia mengancam perilaku terhadap Kiev dalam beberapa pekan terakhir. Ketiganya juga menuduh Rusia telah membangun pasukannya di dekat Ukraina dengan cara yang tidak biasa.
“AS memiliki keprihatinan nyata, yang dibagikan secara luas dengan mitra di Eropa, atas kegiatan Rusia di perbatasan Ukraina, setelah Ukraina mengatakan pihaknya khawatir Rusia mungkin sedang mempersiapkan serangan,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Sementara Rusia mengaku memiliki hak untuk memindahkan pasukannya ke mana pun yang diinginkannya, di wilayahnya sendiri dan tidak berencana untuk menyerang siapa pun. Kremlin mengatakan pada bulan September bahwa NATO akan melewati garis merah Rusia jika memperluas infrastruktur militernya di Ukraina.
Dan, sejak saat itu Moskow menuduh Ukraina dan NATO berperilaku tidak stabil, termasuk di Laut Hitam.
Kiev kehilangan sebagian besar kekuatan angkatan lautnya di Laut Hitam setelah aneksasi Krimea, ketika Rusia merebut sebagian besar angkatan lautnya. Sejak itu, Ukraina telah mencoba untuk membangun kembali angkatan lautnya dengan bantuan negara-negara NATO.