WAHANANEWS.CO, Jakarta - Puluhan truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (20/10), setelah Amerika Serikat menekan Israel untuk membuka Perbatasan Rafah.
Menurut laporan Middle East Eye bantuan tersebut masuk melalui penyeberangan Karem Abu Salem dan Kissufim. Puluhan truk tersebut membawa bantuan makanan dan kebutuhan lain.
Baca Juga:
Diduga Usai Konsumsi Obat Batuk 9 Anak Tewas
Salah satu pejabat AS mengatakan otoritas Israel berjanji membuka kembali penyeberangan tersebut tetapi tak memberi rincian lebih lanjut.
Di hari sebelumnya, Israel menahan bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza di tengah gencatan senjata fase pertama.
Perjanjian gencatan itu mencakup pengembalian tahanan Palestina dan sandera Israel, penarikan sebagian pasukan Israel jika situasi mendukung, penghentian permusuhan, serta lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Baca Juga:
Lonjakan Kasus Ameba Pemakan Otak di Kerala, 69 Orang Terinfeksi dan 19 Meninggal
Namun, belum lama gencatan diterapkan Israel sudah melanggar beberapa poin seperti tetap melakukan serangan ke Gaza hingga menahan bantuan kemanusiaan yang masuk.
Salah satu sumber Israel mengonfirmasi bahwa penutupan seluruh akses masuk ke Gaza sudah disetujui di tingkat pemerintahan tinggi, demikian dikutip Middle East Monitor.
Sejak agresi, Israel mengontrol ketat bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza. Mereka berdalih cara itu dilakukan untuk menghindari pasokan bahan bakar atau barang lain yang bisa disalahgunakan Hamas.