WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Vladimir Putin bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Sochi, Senin (4/9/23), dan mengungkapkan alasan Rusia enggan bergabung kembali dalam kesepakatan gandum dengan Ukraina.
Dalam pertemuan itu, Putin kembali menegaskan alasan Rusia mengambil keputusan pada Juli lalu untuk tak memperpanjang kesepakatan Black Sea Grain Initiative yang diinisiasi Turki dan Perserikatan Banga-Bangsa (PBB).
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
"Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, kami terpaksa mengambil keputusan ini karena negara Barat menghalangi pemenuhan kesepakatan gandum yang menjamin akses produk pertanian Rusia ke pasar global,"ujar Putin saat konferensi pers bersama Erdogan di Sochi, seperti tertera di situs resmi Kremlin.
Putin kemudian membahas bahwa saat ini, Barat menolak mencabut sanksi terhadap ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia. Ia juga mengeluhkan Barat menolak untuk melanjutkan pengiriman mesin pertanian dan suku cadang ke Rusia.
Ia juga menyoroti Barat yang enggan mencabut hambatan logistik dan penyewaan kapal, serta layanan perbankan dan asuransi untuk pengiriman gandum.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Putin protes karena Barat melakukan manuver itu, padahal Rusia sebelumnya jelas memberikan jaminan keamanan untuk pengiriman berdasarkan kesepakatan gandum.
Putin juga mengeluhkan kemunculan pihak lain yang memanfaatkan koridor kemanusiaan untuk melakukan serangan terhadap fasilitas sipil dan militer Rusia.
"Ini sudah tak bisa ditoleransi lagi," kata Putin.