Dia juga memperingatkan bahwa jika nyawa Hun Manet terancam, dia akan kembali sebagai PM.
Meski dipersiapkan untuk posisi itu selama bertahun-tahun, putra sulung Hun Sen ini tetap belum teruji di arena politik, kata para analis.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
Meski begitu, beberapa pihak berharap Hun Manet bisa memimpin Kamboja dengan lebih liberal daripada sang ayah, terutama karena lama mengenyam pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat.
Sebelum ditunjuk sang ayah sebagai PM, Hun Manet merupakan anggota komite permanen partai berkuasa. Dia juga telah menjadi komandan Angkatan Darat Kerajaan Kamboja sejak 2018.
Dikutip AFP, Hun Manet juga telah bertemu dengan beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden Xi Jinping dari China, sekutu utama Kamboja dan seorang dermawan yang signifikan.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Menang 2-0 Lawan Kamboja
Hun Sen, salah satu perdana menteri terlama di dunia, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM setelah memenangkan pemilihan umum pada Juli lalu. Ia pun menunjuk anak sulungnya, Hun Manet, sebagai penerus PM.
Setelah mengundurkan diri, Hun Sen akan menjadi presiden Senat awal tahun depan dan bertindak sebagai kepala negara saat raja berada di luar negeri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.