Evergrande Terjerat Masalah Keuangan
Dalam beberapa tahun terakhir, utang Evergrande membengkak karena meminjam untuk membiayai berbagai target proyek yang direncanakan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Grup ini bahkan terkenal karena menjadi pengembang yang paling banyak berutang di China, dengan liabilitas senilai lebih dari US$300 miliar.
Sejak 2021, perusahaan sudah memperingatkan investor tentang masalah arus kas yang kemudian bisa gagal bayar jika tidak dapat mengumpulkan uang dengan cepat.
Pada akhir September 2021, Evergrande akhirnya mengajukan ke bursa bahwa mereka mengalami kesulitan menemukan pembeli untuk beberapa asetnya.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Setelah menghadapi masalah keuangan lebih dari dua tahun, pada 17 Agustus 2023, Evergrande Group, mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 15 di pengadilan Amerika Serikat (AS).
Dengan perlindungan ini, maka perusahaan non-AS seperti Evergrande yang sedang menjalani restrukturisasi dari para kreditur tidak dapat digugat oleh para kreditur.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.