Rencana perang nuklir AS yang baru juga mencakup pengenalan senjata konvensional tambahan ke dalam kekuatan strategis AS, semakin bergantung pada teknologi selain nuklir, termasuk pertahanan udara, perang dunia maya, dan peralatan anti-jamming.
Selain itu, teknologi "komunikasi terlindungi" diperkenalkan ke dalam militer, yang disebut sebagai terminal Family of Beyond the Line of Sight (FAB-T).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seperti jalur komunikasi lain yang digunakan oleh Komando Strategis AS, FAB-T dikembangkan untuk berfungsi bahkan dalam kondisi perang nuklir yang sulit yang dapat menghancurkan sarana komunikasi lainnya.
Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan presiden dan petinggi militer berkomunikasi dengan operator senjata nuklir mereka, dan membiarkan yang terakhir merespons kembali.
FAB-T perlu berfungsi secara mulus dengan sistem lain yang digunakan oleh kekuatan dan karenanya menjalani "stess test" selama latihan Global Lightning kali ini.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Rusia telah berkali-kali menyangkal akan menginvasi Ukraina. Menurut Moskow, ratusan ribu tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina adalah sah karena masih berada di tanah Rusia.
Sebaliknya, Moskow menuduh AS dan negara-negara Barat-lah yang memprovokasi Ukraina agar berperang dengan Rusia. Sebab, Barat memasok peralatan tempur dalam jumlah besar kepada Kiev. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.