Akan tetapi, secara diam-diam, sebuah kelompok "terpilih dan sangat kecil" yang terdiri dari pejabat intelijen tinggi mulai menyiapkan beberapa opsi untuk disajikan kepada Biden.
Biden sebelumnya telah menugaskan para pejabat intelijen untuk memastikan para warga sipil, termasuk keluarga Zawahiri dan pejabat Taliban, tidak dibunuh secara tidak sengaja dalam serangan.
Baca Juga:
Teror di Niger: ISIS Serang Masjid, 44 Jemaah Tewas Dibantai
Pada 1 Juli, Biden mengumpulkan sejumlah pejabat top, termasuk Direktur CIA William Burns serta Direktur Badan Intelijen Nasional Avril Haines, untuk berdiskusi.
Dalam pertemuan itu Biden disebut "sangat aktif dan meresapi laporan intelijen" sembari mengelilingi sebuah miniatur rumah Zawahiri yang dibuat dan dibawa para pejabat intelijen ke Gedung Putih.
"Secara khusus dia berfokus memastikan bahwa setiap langkah ditempuh guna memastikan operasi berjalan dengan meminimalisir risiko," kata seorang penasihat keamanan senior.
Baca Juga:
Qatar Siaga Penuh Usai Al-Qaeda Serukan Boikot Piala Dunia 2022
Biden disebut bertanya mengenai struktur bangunan dan apa pengaruhnya jika dihantam serangan.
Setelah itu dia bertolak ke Camp David untuk rehat akhir pekan.
Selama beberapa pekan ke depan, para pejabat bertemu di sebuah ruangan seperti pusat komando yang terletak di bawah Gedung Putih.