Bahkan ada klaim bahwa terlepas dari konflik yang mewarnai,
Sungai Mekong bisa menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian Beijing
dan Washington. "Konservasi lingkungan Sungai Mekong sebenarnya adalah
area utama keselarasan bagi AS dan China," papar Cecilia Han Springer,
seorang peneliti senior di Global China Initiative di Global Development Policy
Center.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Sengketa di Asia
Tenggara
Susanne Schmeier, seorang profesor di bidang Hukum dan
Diplomasi Perairan di IHE Delft, mengidentifikasi ketegangan utama antara China
dan negara-negara Asia Tenggara, dan di antara negara-negara Asia Tenggara itu
sendiri. "Data menunjukkan bahwa Thailand adalah investor terbesar di
bendungan pembangkit listrik tenaga air di Laos, yang membangun bendungan empat
kali lebih banyak dari China," kata Eyler.
Thailand juga merupakan importir listrik terbesar yang
dihasilkan oleh bendungan pembangkit listrik tenaga air Laos. Tapi sudah ada
kelebihan daya yang dihasilkan oleh bendungan di Laos, "Akan bijaksana
untuk menghentikan pembangunan bendungan di masa depan sampai masalah
pasokan-permintaan ini terselesaikan," tuturnya. Deetes mengatakan,
"Sebagai pemodal utama dan pembeli listrik dari arus utama Mekong dan
bendungan anak sungai di Laos, Thailand memiliki peran kunci untuk dimainkan
untuk mengurangi dampak di Sungai Mekong dan masyarakatnya."
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
Pada bulan Februari 2020, pemerintah Thailand mengakhiri
Proyek Peningkatan Saluran Navigasi Lancang-Mekong yang dipimpin China atas
kemungkinan dampak sosial dan lingkungan.
Pada bulan Januari
tahun ini, otoritas Thailand menolak laporan teknis baru yang dikeluarkan oleh
pengembang China dari proyek bendungan Sanakham senilai $2 miliar di Laos,
dengan alasan bahwa laporan tersebut tidak menilai dampak lingkungan dari
komunitas hilir, sebagian besar di Thailand sendiri.
"Thailand harus lebih proaktif dalam mengatasi dampak
dari air terjun Lancang, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Mekong
lainnya, untuk mengadvokasi perubahan cara bendungan dioperasikan untuk
mengurangi dampak pada sungai dan masyarakat di hilir," kata Deetes.