McDonald's telah menaikkan harga menu secara berkala sebagai respons terhadap kenaikan biaya, dan investor mengamati tanda-tanda kemunduran konsumen, yang hingga saat ini masih belum terlihat jelas.
McDonald's mengatakan masih akan menutup restorannya di Rusia dan memperkirakan konflik militer akan merusak penjualan dan keuntungan rantai apabila terus berlanjut. Total biaya tambahan yang melayang akibat perang diperkitrakan sekitar US$ 50 juta per bulan.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Keputusan penutupan gerai McDonald's untuk sementara diumumkan pada pertengahan Maret, sembari terus membayar kewajiban bagi 62.000 orang yang dipekerjakan perusahaan di sana. Perusahaan memiliki dan mengoperasikan 84% restorannya di Rusia, dengan sisanya dijalankan oleh pemegang waralaba.
McDonald's juga memiliki 108 restoran di Ukraina yang ditutup sejak akhir Februari 2022. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.