Pertama-tama, aspek gastrointestinal menjadi perhatian utama. Makanan pedas dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam dan iritasi lambung.
Ini dapat mengakibatkan gejala seperti nyeri perut, heartburn, dan bahkan dapat memperburuk kondisi seperti gastritis atau tukak lambung pada orang yang sudah menderita gangguan lambung.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Selanjutnya, konsumsi berlebihan makanan pedas juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau perut kembung.
Rangsangan yang berlebihan dari capsaicin pada saluran pencernaan dapat mempercepat pergerakan usus dan mengakibatkan ketidaknyamanan gastrointestinal.
Beberapa orang juga mungkin mengalami alergi atau reaksi kulit akibat kontak dengan capsaicin, yang dapat menimbulkan gejala seperti ruam kulit atau iritasi.
Baca Juga:
5 Manfaat Kesehatan Makanan Pedas
Toleransi terhadap makanan pedas dapat bervariasi antarindividu, dan efek buruk dari konsumsi berlebihan makanan pedas mungkin lebih terasa pada beberapa orang dibandingkan dengan yang lain.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan pedas tetap dalam batas yang wajar untuk mencegah kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan yang dapat timbul akibat konsumsi berlebihan.
Menurut Johns Hopkins Medicine, mengonsumsi saus pedas juga tidak baik untuk tenggorokan karena mampu meningkatkan risiko esofagitis atau radang kerongkongan parah. Selain itu, sejumlah penelitian juga menemukan bahwa capsaicin memicu gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD).