WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak pemerintah untuk menjamin perlindungan kesehatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI), terutama di tengah lonjakan kasus Covid-19 di kawasan Asia.
Ia menekankan bahwa keselamatan WNI harus menjadi prioritas utama pemerintah, mengingat penyebaran varian baru virus yang terus berkembang.
Baca Juga:
Soal PDIP Tolak Rencana Penghapusan Istilah Orde Lama, Fadli Zon Angkat Suara
“Perwakilan kita di luar negeri harus menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan dan bantuan. Mereka wajib bertindak cepat ketika ada warga yang melaporkan kondisi darurat atau memerlukan pertolongan,” kata Ketua DPP PDIP ini dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Menurut Puan, tugas diplomatik tidak cukup hanya mengurus hubungan antarnegara.
Lebih dari itu, diplomasi harus menjangkau perlindungan terhadap keselamatan individu, khususnya para WNI di luar negeri.
Baca Juga:
DPR dan Kemenkop Dorong Dekopin Perkuat Koperasi Desa/Kelurahan
"Pemerintah harus merespons cepat terhadap pengaduan WNI menjadi bagian dari sistem kerja permanen. Pemerintah perlu memperkuat koordinasi lintas sektor, terutama antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Satgas Covid-19," ucapnya.
Puan juga menekankan pentingnya pengawasan dan layanan perlindungan yang berkelanjutan bagi WNI.
Menurutnya, pemerintah harus menjalankan perannya tanpa kompromi demi menjaga keselamatan rakyat.
“Ini bukan sekadar soal angka kasus, tapi soal nyawa dan kesehatan masyarakat. Baik yang di dalam maupun di luar negeri,” tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 2 Juni 2025, terdapat penambahan tujuh kasus baru Covid-19, sehingga total kumulatif tahun ini mencapai 72 kasus.
Tingkat positivity rate Covid-19 juga dilaporkan meningkat menjadi 2,05 persen, naik dari sebelumnya di bawah 1 persen.
Kenaikan kasus terlihat signifikan pada minggu ke-17 hingga ke-19 tahun 2025, khususnya di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.
Puncak peningkatan tercatat pada awal Januari dengan 27 kasus, menunjukkan tren kasus yang kembali naik.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]